Analisa Tentang Politik Pemilihan
Presiden Republik Indonesia.
(Ir.H.Joko widodo Versus Letnan
jendral Prabowo Subianto)
KOALISI PARTAI POLITIK
Koalisi
partai politik hanya berlaku untuk mendapatkan persentase batasan boleh
menghadirkan capres dan cawapres. Sementara untuk peta kekuatan dalam
pemenangan capres dan cawapres terletak pada figur calon itu sendiri.
FIGUR CALON
Saya
katakan bahwa bursa calon presiden yang paling kuat dan sangat menjual untuk
Pilpres 2014 hanya terletak pada sosok JOKO WIDODO (Jokowi) dari Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan PRABOWO S dari Partai Gerakan
Indonesia Raya (Gerindra). Karena itu saya akan mengulas siapa yang tepat
mendampingi dua sosok calon ini sebagai cawapresnya.
JOKOWI versus PRABOWO
Dua
sosok ini merupakan pusat perhatian rakyat Indonesia karena keduanya memiliki
karakteristik berbeda namun sangat menjual pada era keadaan Indonesia saat ini.
Mengapa saya berani berkata bahwa kedua orang ini yang terkuat diantara calon
presiden dari partai lainnya?
Ketika
Partai Demokrat mulai jatuh di mata masyarakat, PDI-P ingin kembali memenangkan
hati masyarakat Indonesia. Namun langkah PDI-P terjegal karena di satu sisi
Partai ini juga dalam posisi down dimata masyarakat seperti halnya Partai
Demokrat, walaupun tidak sampai se anjlok Partai Demokrat.
Dalam posisi downnya
PDI-P, dan jatuhnya kepercayaan masyarakat di mata SBY sebagai pemimpin Partai
Demokrat, maka kekhawatiran utama PDI-P berubah pada sosok Prabowo sebagai
Ketua Umum sekaligus calon presiden dari Partai Gerindra. PDI-P tidak ingin
mengulang kesalahannya seperti periode terdahulu saat di salip Partai Demokrat
yang mengusung figur SBY.Untuk itulah di datangkan sosok JOKOWI yang dipercaya
dan terbukti mampu meredam Prabowo dan Partai Gerindranya.
Sementara itu Partai Golkar sebagai pemenang kedua suara secara nasional masih belum bisa menampilkan re-generasi kadernya, sehingga untuk Pilpres kali ini saya kurang yakin bisa menandingi dua figur diatas.
Sementara itu Partai Golkar sebagai pemenang kedua suara secara nasional masih belum bisa menampilkan re-generasi kadernya, sehingga untuk Pilpres kali ini saya kurang yakin bisa menandingi dua figur diatas.
BONEKA
Terlepas dari lahirnya statement untuk menjatuhkan PDI-P dengan mengatakan bahwa Jokowi sebagai Boneka Megawati / PDI-P, menurut pendapat saya itulah dinamika politik. Ada banyak gaya, daya dan upaya untuk mencapai tujuan politik, tetapi semuanya kembali kepada masyarakat sebagai penilai.
Terlepas dari lahirnya statement untuk menjatuhkan PDI-P dengan mengatakan bahwa Jokowi sebagai Boneka Megawati / PDI-P, menurut pendapat saya itulah dinamika politik. Ada banyak gaya, daya dan upaya untuk mencapai tujuan politik, tetapi semuanya kembali kepada masyarakat sebagai penilai.
Tim sukses
prabowo yang hebat
Tim Sukses di kubu Prabowo sangatlah hebat. Saya sangat
mengagumi. Bagaimana mereka bisa mengubah, menguatkan dan menciptakan image
Prabowo seperti yang terlihat sekarang ini. Konsultan-konsultan politik ini
sangat berpengalaman dalam berperan menaikkan elektabilitas Prabowo secara
masif. Segala cara dilakukan. Saya sendiri dari dulu selalu berpikir, jika mau
menaikkan elektabilitas seorang calon, sebaiknya ini dan itu dilakukan. Dan
ternyata hal itu kemudian dilakukan atau sudah dilakukan. Hebat sekali.
Jalannya dan
kendala dalam hasil rekapitulasi KPU pusat
Setelah Capres dan Cawapres nomer
urut 1 dan 2 menjelaskan visi & misi mereka kepada masyarakat,pada 22 juli
2014,komisi pemilihan umum(KPU) akan mengumumkan hasil pemilihan presiden
(pilpres) 2014 yang akan digelar pada 9 juli lalu.Pengumuman ini bukan hanya
menetapkan pemenang namun,juga memastikan siapa pemimpin kita 5 tahun kedepan
atau siapa presiden dan wakil presiden Indonesia yang baru periode 2014-2019.
KPU akhirnya mengumumkan hasil
rekapitulasi ditingkat nasional.namun disana sini masih ada sejumlah pemilihan
ulang(PSU).Pada tanggal 22 juli 2014,KPU akan memutuskan,meski,masih dibuka
pintu pengajuan protes,siapa pemenang presiden dan wakil presiden mendatang
Pilpres 2014 ini diikuti oleh
pasangan nomer urut satu Prabowo subianto dan Hatta Rajasa dan Nomer urut dua
Joko widodo(jokowi) dan jusuf kalla(JK).Dan hasil Rekapitulasi KPU pusat
mengatakan bahwa pasangan nomer urut dua Joko widodo dan Jusuf Kalla menang
dalam pilpres 2014 ini.
Kendala setelah
mengumumkan hasil Rekapitulasi KPU pusat
Prabowo-Hatta Mundur:
Calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
memutuskan menarik diri dari proses Pilpres 2014, karena pertimbangan
ditemukannya tindak pidana kecurangan pemilu yang melibatkan penyelenggara dan
pihak asing dengan tujuan tertentu.
Kami sebagai pengemban mandat suara rakyat, akan menggunakan hak
konstitusional kami, yaitu menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum
dan menarik dari proses yang sedang berlangsung," kata Prabowo
Prabowo lalu menginstruksikan saksi-saksi Tim Prabowo-Hatta yang sedang
mengikuti rekapitulasi di KPU untuk tidak lagi melanjutkan proses tersebut.
Tanggapan:
Jadi
intinya siapapun presiden kita 5 tahun kedepan,diharapkan bisa membawa Indonesia
maju kedepannya.Dan jangan lupakan visi&misi yang sudah
dipromosikan/dijanjikan kepada rakyat.bekerjalah sebaik mungkin kepada rakyat
jangan kepada PARTAI.tujuan Negara kita juga sudah jelas bahwa kita ingin
mewujudkan Negara yang sejatera adil dan makmur.
SUMBER:
Pembentukan Kabinet Kerja Presiden
Jokowi dan Jusuf Kalla
Presiden Joko Widodo didampingi
Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya mengumumkan kabinetnya yang diberi nama “KABINET
KERJA”.
Setelah hampir satu pekan sejak pelantikan, Presiden Jokowi
pun mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya. Arsitektur kabinet
Jokowi-JK sempat mengalami perubahan.
Jumlah kementerian di kabinet Jokowi-JK sebanyak 34 kementerian. Dari 34 kementerian itu, 16 diisi kalangan partai politik dan 18 dari kalangan profesional.
Jokowi-JK juga mengubah nomenklatur kementerian seperti Menteri PU dan Menteri Perumahan Rakyat menjadi Menteri PU dan Perumahan Rakyat; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Menteri Pariwisata; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi dua yaitu Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Jumlah kementerian di kabinet Jokowi-JK sebanyak 34 kementerian. Dari 34 kementerian itu, 16 diisi kalangan partai politik dan 18 dari kalangan profesional.
Jokowi-JK juga mengubah nomenklatur kementerian seperti Menteri PU dan Menteri Perumahan Rakyat menjadi Menteri PU dan Perumahan Rakyat; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Menteri Pariwisata; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi dua yaitu Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Alasan setuju/tidak dengan Kabinet yang dibentuk oleh
Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Alasannya setuju-setuju aja karna penyusunan dan pengumuman
nama-nama anggota kabinet itu merupakan hak prerogatif presiden.Dan semua yang
baru pasti butuh yang namanya proses dan tahap penyesuaian jadi kita belom tau
cara kerja yang dipilih oleh presiden republik Indonesia ini.Jadi seandainya kabinet
yang dibentuk oleh presiden bekerja baik alangkah baiknya bekerja lebih baik
lagi.Dan seandainya kurang memuaskan kita ini Negara demokrasi yang kekuasan
penuh dipegang oleh rakyat pasti rakyat tidak akan diam seandainya cara kerja yang
dipilih oleh rakyat kurang memuaskan jadi bekerja sebaik mungkin supaya rakyat
merasa puas.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar